Sebenarnya ini bukan pertama kalinya saya mengajar di
sekolah plus. Hanya saja, sekolah yang sekarang sangat berbeda dengan sekolah
sebelumnya. Berbeda di mana? Banyak!!. Dari segi manajemen, pelayanan, dan sistem
pembelajaran.
Di sini para pengajar dituntut untuk membuat Rencana
Pengajaran sesempurna mungkin, dan lebih fokus kepada keaktifan siswa di kelas.
Sasarannya adalah membuat siswa mengerti dengan pelajaran melalui media
pembelajaran seperti: video, games, dan pengerjaan proyek. Jadi, siswa
diharapkan bisa berfikir secara logis bukan menghafal. Ingat, disini siswa
tidak diminta untuk menghafal pelajaran tetapi memahami pelajaran.
Kurikulum
yang digunakan adalah kurikulum sekolah dengan penambahan kurikulum dari luar. Seperti
beberapa pelajaran yang menggunakan buku dari luar Indonesia. Hmmmmm, kenapa y
banyak sekolah nasional plus yang lebih memilih memakai buku dari luar? Apa karena
isinya? Ternyata bukan! Buku – buku dari Indonesia juga tak kalah bagus
sebenarnya. Tetapi mereka (red: buku luar) lebih unggul pada metode
pembelajarannya. Nah, metode pembelajarannya itulah yang banyak diadopsi oleh
sekolah-sekolah nasional plus dengan modifikasi kurikulum sekolah itu sendiri. Sebenarnya.
Dan menurut saya, metode pembelajaran itu bisa juga diadopsi oleh
sekolah-sekolah non nasional plus, tentu saja dengan beberapa modifikasi. Karena
saya mengajar pelajaran Maths (Matematika), dan Bahasa Indonesia, saya akan
membahas metode pembelajarannya pada postingan berikutnya.
Jadi,
kira-kira hal apa saja ya yang menjadi alasan orang tua memilih sekolah
nasional plus?
Menurut saya inilah beberapa alasannya:
- Penggunaan Bahasa Inggris
Yup! Ini
adalah alasan pertamanya, karena biasanya sekolah plus menggunakan bahasa
Inggris sebagai bahasa pengantarnya. Apalagi jika sekolah memanggil native
speaker. Tidak jarang juga sekolah menggunakan sistem bilingual, tetapi bahasa
Inggris tetap menjadi bahasa pengantar utama. Siapa sih yang tidak mau anaknya
pintar cuap-cuap bahasa inggris?
- Bahasa Asing
Penambahan
bahasa asing lainnya juga membuat para orang tertarik. Bahasa asing yang paling
populer adalah Bahasa Mandarin, sedangkan yang kedua adalah Bahasa Arab
(biasanya SDIT).
- Metode pengajaran guru
Guru-guru
di sekolah plus biasanya lebih fokus dalam mengajar anak-anak karena jumlah
siswanya tidak terlalu banyak di kelas ( ± 20 siswa). Untuk kelas rendah mempunyai
asisten kelas yang bertugas membantu wali kelas (homeroom) dan guru bidang
studi (subject teacher) ketika sedang mengajar.
Guru – guru juga dituntut
untuk lebih memperhatikan siswanya dan memperlakukan mereka dengan tidak kasar,
mengajarkan siswa untuk lebih mandiri, bertanggung jawab, dan kreatif lewat
tugas-tugas yang diberikan kepada mereka.